Kesehatan merupakan hal yang sangat
penting bagi setiap individu manusia bahkan makhluk hidup lain di dunia maka
dari itu kesehatan harus diperhatikan dengan cermat. Untuk menjaga kesehatan
bagi manusia maka itu sangat diperlukan untuk mengatur pola hidup yang sehat.
Dan pola hidup yang sehat tentu dimulai dari diri sendiri. Kemudian jika kita
sudah menerapkan pola hidup yang sehat, tentu lingkungan sekitar secara otomatis
juga akan sehat. Oleh karena itu, penyusun ingin mengajak pembaca untuk
menerapkan pola hidup sehat. Dengan cara mengetahui tentang seluk beluk apa itu
pola hidup sehat.
Budaya hidup sehat adalah sebuah konsep kehidupan dengan mengutamakan berbagai kegiatan hidup yang berbasis pada
tindakan-tindakan sehat.
Definisi dari budaya hidup sehat adalah
konsep hidup yang
mengedepankan upaya-upaya dan kegiatan-kegiatan yang sehat. Menerapkan gaya hidup sehat
juga menjadi hal yang paling penting, pasalnya menurut Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO), pola makan tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik merupakan
faktor risiko kesehatan global yang utama.
Dari keterangan diatas maka dapat kita
simpulkan faktor untuk menunjang kesehatan yaitu dari berbagai aspek prilaku
yang harus di terapkan di kehidupan sehari-hari , bukan hanya makan makanan
yang sehat tetapi didukung dari pada aktifitas fisik yang teratur juga istrihat
yang cukup serta sikap hidup bersih di kehidupan sehari-hari.
Tujuan atau manfaat dari pola hidup sehat
tentunya untuk menjaga kesehatan tubuh supaya tidak mudah sakit. Tapi
menerapkan pola hidup sehat memiliki beberapa tujuan juga, misalnya; untuk
mendapatkan kesehatan jasmani dan rohani dapat selalu terjaga dan supaya
memiliki kesehatan mental yang stabil sehingga tidak mudah depresi ataupun
stress.
POLA HIDUP SEHAT OLEH RASULULLAH
Dalam berbagai aktifitas dan pola kehidupannya, Rasulullah memang sudah di
rancang oleh Allah SWT sebagai contoh teladan yang baik (al uswah hasanah) bagi
semua manusia. Teladan ini mencakup berbagai aspek kehidupan termasuk
dalam pola makan.
Sepintas masalah makan ini tampak sederhana, tapi dengan pola makan yang
dicontohkan Rasulullah, beliau terbukti memiliki tubuh yang sehat, kuat dan
bugar. Bahkan, berbagai riwayat shahih menjelaskan bahwa Rasulullah
sanggup membanting Rukanah beberapa kali dalam sebuah pertarungan gulat,
padahal Rukanah adalah juara gulat Mekkah yang saat itu tak terkalahkan.
Ketika Kaisar Romawi mengirimkan bantuan dokter ke Madinah ternyata selama
setahun dokter tersebut kesulitan menemukan orang yang sakit. Dokter tsb
bertanya kepada Rasulullah tentang rahasia kaum muslimin yang sangat jarang
mengalami sakit. Rasulullah bersabda: ‘Kami adalah kaum yang
tidak makan kecuali sudah betul betul lapar dan apabila makan, kami berhenti
sebelum kekenyangan’ (Al
hadist*)
Aktifitas Rasulullah yang padat dengan dakwah dan perjuangan menegakkan
agama yang masih muda ini, sehingga tiap menit dalam kehidupan Rasulullah
selalu di isi dengan kegiatan yang produktif. Rasulullah hampir tidak
pernah bermalas malasan, berbicara tanpa tujuan ataupun tidur yang melebihi
batas. Siang dan malam waktu beliau dipadati oleh urusan dakwah dan
perjuangan. Aktifitas yang sarat beban ini harus di dukung oleh kondisi
fisik yang prima. Dan Alhamdulillah, Rasulullah selalu dalam keadaan
sehat dan hanya mengalami dua kali sakit selama hidupnya. Pertama, ketika
di racun oleh seorang wanita Yahudi yang menghidangkan makanan kepada
Rasulullah di Madinah. Kedua, menjelang wafatnya.
Para ahli kesehatan menilai gaya hidup Rasulullah dalam mengkonsumsi
makanan, memberikan pengaruh besar terhadap kondisi kesehatan beliau.
Kecerdasan Rasulullah dalam memilih menu makanan dan mengatur pola konsumsi
telah menentukan tingkat kesehatan beliau.
Akhir akhir ini dunia medis baru menyadari bahwa ternyata pola makan
merupakan faktor penentu dari penyakit2 yang di derita manusia.
Kebanyakan penyakit disebabkan oleh kacaunya pola makan, dan begitu pula faktor
penyembuhan penyakit seringkali ditentukan dari pola makan
seseorang. Itulah sebabnya sekarang pola makan menjadi bagian dari obat
dan penyembuhan. Selama ini dikenal dua bentuk pengobatan, yaitu:
·
Pengobatan sebelum
terjangkit penyakit, yang sering di sebut pencegahan (preventif / Ath thib
Al wiqo’i)
·
Pengobatan setelah
terjangkit penyakit (ath thib al ‘ilaji)
Dengan mencontoh pola makan Rasulullah, kita sebenarnya sedang menjalani
terapi pencegahan penyakit dengan makanan (attadawi bil ghidza). Hal
ini jauh lebih baik dan murah daripada kita harus berhubungan dengan obat-obat
kimia senyawa sintetik yang hakekatnya adalah racun. Berbeda dengan
pengobatan alamiah Rasulullah melalui makanan dengan senyawa kimia organik.
Kita mengenal ungkapan, “mencegah lebih baik dari mengobati”.
Mengenal serta meneladani pola makan Rasulullah merupakan langkah aplikatif dan
tindakan preventif dari penyakit yang bisa menyerang tubuh kita.
Jika kita cermat melihat pola hidup Rasulullah, maka akan kita dapati point
penting sbb:
- Asupan awal
ke dalam tubuh Rasulullah adalah udara segar di subuh hari. Beliau
bangun sebelum subuh dan melaksanakan (shalat) qiyamul lail. Para
pakar kesehatan menyatakan bahwa udara sepertiga malam terakhir sangat
kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat zat lain, sehingga sangat
bermanfaat untuk optimalisasi metabolisme tubuh.
Hal ini jelas sangat besar pengaruhnya terhadap vitalitas dalam
aktifitasnya sehari penuh. Orang yang memulai kehidupan di pagi
hari dengan bangun subuh, biasanya menjalani hari dengna penuh semangat dan
optimisme. Berbeda dengan orang yang tidak bangun di subuh hari, biasanya
lebih mudah terserang rasa malas beraktifitas.
- Di pagi
hari, Rasulullah menggunakan siwak untuk menjaga kesehatan mulut dan
giginya. Mulut dan gigi merupakan organ tubuh yang sangat berperan
dalam konsumsi makanan. Apabila mulut dan gigi sakit, maka biasanya
proses konsumsi makanan menjadi terganggu. Kita tahu siwak
mengandung fluor yang sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan
gigi dan gusi. Fluor yang terkandung dalam siwak merupakan
fluor alami yang berguna, berbeda dengan fluor sintetik yang dapat
membahayakan kesehatan. Saat ini, fluor alami yang terdapat
dalam siwak sudah mampu di ekstraksi dalam bentuk pasta gigi agar mudah di
gunakan.
- Di pagi hari
pula Rasulullah membuka menu sarapannya dengan segelas air dingin yang di
campur dengan sesendok madu asli. Khasiatnya luarbiasa. Dalam
Al Quran, madu merupakan syifaa (obat) yang diungkapkan dengan isim
nakiroh, menunjukkan arti umum dan menyeluruh. Hal ini berarti
pada dasarnya madu bisa menjadi obat atas berbagai penyakit.
Di tinjau dari ilmu kesehatan, madu berfungsi untuk membersihkan lambung,
mengaktifkan usus-usus, dan menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan.
Madu juga mengandung mikronutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
dalam istilah masyarakat Arab, madu di kenal dengan al hafidz al amin karena
bisa menyembuhkan luka bakar.
- Masuk waktu
dhuha (pagi menjelang siang), Rasulullah senantiasa mengkonsumsi 7 butir
kurma ajwa’ (matang). Rasulullah pernah bersabda, “Barang
siapa yang makan tujuh butir kurma, maka akan terlindungi dari
racun”. Hal ini terbukti ketika seorang wanita Yahudi menaruh
racun dalam makanan Rasulullah pada sebuah percobaan pembunuhan di perang
Khaibar, racun yang tertelan oleh beliau kemudian bisa di netralisir oleh
zat zat yang terkandung dalam kurma. Sementara itu Bisyir ibnu al
barra, salah seorang sahabat yang ikut makan racun tsb, akhirnya
meninggal. Tetapi Rasulullah selamat dari racun tsb.
Rahasianya adalah 7 butir kurma yang biasa di konsumsi Rasulullah.
- Menjelang
sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak zaitun.
Tentu saja tidak hanya cuka dan minyak zaitun, tetapi dikonsumsi dengan
makanan pokok seperti roti. Manfaatnya banyak sekali, diantaranya
mencegah lemah tulang, kepikunan di hari tua, melancarkan sembelit,
menghancurkan kolesterol dan melancarkan pencernaan. Roti yang
dicampur cuka dan minyak zaitun juga berfungsi untuk mencegah kanker dan
menjaga suhu tubuh di musim dingin. Ada cerita menarik terkait
dengan buah Tin dan minyak Zaitun. Allah bersumpah dalam surat At
Tin. Dalam Al Quran, kata at tin hanya disebutkan
sekali, sedangkan kata az zaytun diulang sampai 7X. Seorang
ahli melakukan penelitian terkait hal itu. Kesimpulannya luar biasa:
jika zat zat yang terkandung dalam at tin dan az zaytun berkumpul
dalam tubuh manusia dengan perbandingan 1;7, maka akan menghasilkan ahsani
taqwim (tubuh terbaik dan optimum kekuatannya) sebagaimana tercantum
dalam surat At Tin
- Di malam
hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur mayur. Beberapa
riwayat mengatakan, Rasulullah selalu mengkonsumsi sana al makki dan
sanut. (Dalam kamus Al Munjid Sana dan sanut berarti jenis
tumbuh tumbuhan, bisa bermakna sayuran atau lalapan. Tapi sanut bisa
juga berarti madu dan keju). Menurut Prof. Dr Musthofa, di Mesir
keduanya mirip dengan sabbath dan ba’dunis. Mungkin
istilahnya cukup asing bagi orang luar Arab, tpai Prof. Musthofa
menjelaskan, intinya adalah sayur sayuran. Secara umum, sayuran
memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama, yaitu menguatkan daya tahan
tubuh dan melindunginya dari serangan penyakit. Rasulullah tidak
langsung tidur setelah makan malam. Beliau beraktifitas dulu supaya
makanan yang di konsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga
mudah di cerna. Caranya bisa juga dengan shalat. Rasulullah
bersabda: “Cairkan makanan kalian dengan zikir kepada Allah dan shalat
dan janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat
hati kalian menjadi keras” (HR Abu
Nu’aim dari Aisyah r.a)
- Disamping
menu wajib diatas, ada beberapa jenis makanan yang disukai Rasulullah
tetapi beliau tidak rutin mengkonsumsinya. Diantaranya tsarid,
yaitu campuran antara roti dan daging dengan kuah air masak. Beliau
juga senang makan buah yaqthin atau labu air, yang terbukti bisa
mencegah penyakit gula.
kemudian beliau juga
senang makan buah anggur dan hilbah (susu).
- Rasulullah
sering menyempatkan untuk berolahraga. Terkadang beliau berolahraga
sambil bermain dengan anak anak dan cucu cucunya. pernah pula beliau
lomba lari dengan istri tercintanya, Aisyah ra. Olah raga diakui
oleh para ahli kesehatan sangat bermanfaat bagi tubuh.
- Rasulullah
tidak menganjurkan umatnya untuk bergadang. Karena itulah beliau
tidak menyukai berbincang bincang dan makan sesudah waktu
isya. Biasanya beliau tidur lebih awal supaya bisa bangun lebih
pagi. Istirahat yang cukup dibutuhkan oleh tubuh karena tidur
termasuk hak tubuh.
Pola makan Rasulullah ternyata sangat cocok dengan irama biologis berupa siklus pencernaan tubuh
manusia yang oleh pakar kesehatan disebut circadian rhytme (irama
biologis).
Prof. Dr Musthofa Romadhon juga menjelaskan tentang tata cara Rasulullah
mengkonsumsi makanan. Hal ini tidak kalah pentingnya dengan pemilihan
menu. Setinggi apapun gizinya, jika pola konsumsinya tidak teratur, tetap akan
berdampak buruk terhadap kesehatan.
Inti pola konsumsi Rasulullah adalah menghindari isrof (berlebihan)
dalam makan dan minum. Rasulullah bersabda: “Tidaklah anak Adam
memenuhi sesuatu yagn lebih buruk dari perutnya. Cukuplah bagi anak Adam
beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak
ada cara lain maka sepertiga (dari perutnya) untuk makanannya, sepertiga untuk
air minumnya dan sepertiga lagi untuk nafasnya (udara)” (HR Tirmidzi dan Al Hakim. Imam Arna’uth dan Imam Adz Dzhahabi
mensahihkan hadist ini)
Ketika seseorang terlalu kenyang dan terlalu banyak makan, maka lambung
akan penuh dan pernafasannya akan terganggu. Proses pencernaan menjadi
lama dna zat zat yang terkandung dalam makanan tsb. menjadi tidak berfungsi
dengan baik. Kondisi fisik menjadi tidak prima dan aktifitas pun tidak
maksimal. Prof. Dr Musthofa menekankan bahwa assyab’u (kenyang)
itu bukan al imtila (memenuhi perut dengan makanan). Kenyang yang
sebenarnya adalah tercukupinya tubuh oleh zat zat yang dibuthkannya
sesuai dengan proporsi dan ukurannya.
Rasulullah tidak pernah melakukan idkhol at thoam ‘ala thoam (makan
lagi sesudah kenyang). Suatu hari, dimasa setelah Rasulullah wafat, para
sahabat mengunjungi Aisyah. Saat itu Khilafah Islamiyah sangat luas dan
makmur. Sambil menunggu Aisyah, para sahabat yang saat itu sudah menjadi
kaya raya, saling bercerita tentang menu makanan mereka yang meningkat dan
bermacam-macam.
Aisyah yang mendengar hal itu tiba-tiba menangis. Tentu saja
para sahabat terheran-heran, “Apa yang membuatmu menangis wahai bunda Aisyah?”
tanya para sahabat.
Aisyah menjawab, “Dahulu Rasulullah tidak pernah mengenyangkan perutnya
dengan (mencapai) dua jenis makanan. Ketika sudah kenyang dengan
roti, beliau tidak akan makan kurma, dan ketika sudah kenyang dengan kurma,
beliau tidak akan makan roti”
Penelitian membuktikan bahwa berkumpulnya macam macam makanan dalam perut
telah melahirkan bermacam-macam penyakit. Maka sebaiknya tidak mudah
tergoda untuk makan lagi jika sudah kenyang.
Sumber http://www.nabimuhammad.info/2009/01/21/pola-hidup-sehat-rasulullah/
1 Comments:
Posting Komentar