Atletik adalah cabang olahraga berupa
aktivitas fisik (jasmani) yang dinamis dan harmonis, termasuk di antaranya
lari, lompat, jalan, dan lempar. Atletik merupakan salah satu unsur
dari pendidikan jasmani dan kesehatan, sebagai suatu komponen pendidikan yang
mengutamakan aktivitas jasmani serta pembinaan hidup sehat dan pengembangan
jasmani.Atletik bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan biomotorik,
misalnya kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelenturan, koordinasi, dan
sebagainya. Kata atletik berasal dari bahasa Yunani "athlon" yang berarti
kontes. Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan
pada olimpiade pertama pada 776
SM. Induk organisasi untuk olahraga atletik
di Indonesia adalah Persatuan
Atletik Seluruh Indonesia (PASI).
Atletik pada masa Yunani Kuno disebut
sebagai ibu dari seluruh cabang olahraga seperti jalan, lari, lompat,
dan lempar. Gerakan atau kegiatan fisik yang ada pada olahraga atletik ini
mencerminkan kehidupan manusia pada zaman purba. Pada zaman itu, mereka
melakukan kegiatan jalan, lari, lompat, dan lempar sebagai usaha dalam
mencari makanan, mempertahankan diri,
dan mengembangkan hidupnya. Misalnya menyelamatkan diri dari gangguan yang ada
di alam sekitar seperti hewan buas. Pembinaan suatu bangsa pada tahun 390 SM,
memfokuskan pada peningkatan kekuatan fisik, terutama pertumbuhan menuju bentuk tubuh yang harmonis dan serasi dengan cara melakukan
perpaduan kegiatan gymnastik, gramaika, dan musika.
Gerakan atletik pada
masa Olimpiade modern berasal
dari masyarakat Eropa pada abad
ke-19. Pada abad tersebut, masyarakat di sana telah memulai membentuk
perkumpulan-perkumpulan atletik yang kemudian mengadakan perlombaan-perlombaan
antar perkumpulan dan antar perguruan tinggi. Captain Mason pada tahun 1817 yang berkebangsaan Inggris, mendirikan perkumpulan atletik yang diberi nama Nepton
Guild. Pada tahun 1834, peserta perlombaan atletik harus melewati limit yang
ditentukan oleh panitia penyelenggara. Misalnya, limit yang ditentukan oleh
panitia untuk lari 440 yard (400 m) adalah 60 detik. Sedangkan, untuk lari
1 mil (1500 m) limit yang
ditentukan adalah 5 menit. Pada tahun 1850 perlombaan atletik pertama kali
diadakan pada tingkat mahasiswa. Kemudian pada tahun 1855 di Cambridge,
diadakan perlombaan atletik antar negara khususnya antara negara Inggris
dan Prancis. Sedangkan di Amerika, perkumpulan olahraga atletik pertama kali diadakan di
kota San Francisco pada tahun 1860
yang kemudian diberi nama Olympic Club. kejuaraan olahraga atletik pertama kali
diadakan oleh Athletic Club New York pada
tahun 1868.
Olahraga atletik di Indonesia disebarluaskan oleh bangsa Belanda pada tahun 1930. Penyebaran atletik ini masih
sangat terbatas pada daerah atau kota-kota besar, seperti, Jakarta, Surabaya,
dan Bandung. Hal tersebut membuat pada
saat atletik mulai tersebar, masyarakat di daerah lain yang ada di pedesaan atau
perkampungan tidak banyak mengenalnya. Hal tersebut terjadi karena bangsa
Belanda hanya mengenalkan atletik di kalangan anak-anak sekolah dan kalangan
militer. Tujuan dari penyebaran dikalangan anak-anak sekolah dan militer yaitu untuk pembinaan kebugaran jasmani. Hal tersebut hanya sebagai kelengkapan pendidikan, dan
bukan untuk meningkatkan serta mengembangkan prestasi olahraga atletik di
Indonesia. NIAU (Nederlands Indische Athletiek Unie) didirikan pada tanggal 21
Juli 1917 yang merupakan organisasi atletik pertama di Indonesia. Pertandingan
atletik di Indonesia diadakan setiap tahun. Salah satu atlet yang terkenal pada
saat itu adalah Noerbambang untuk nomor lari
100 m (10.8 det.), Soetantio Singgih untuk nomor lompat tinggi (1,80 m), dan Harun Al Rasyid nomor lompat
jauh (7,03 m)
Atletik di Indonesia
semakin maju dan berkembang setelah bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 agustus 1945. Walaupun situasi dan kondisi pada saat itu
masih belum stabil dan belum mendukung, tetapi semangat bangsa Indonesia untuk
mewujudkan cita-cita dalam kegiatan olahraga khususnya bidang atleti, tidak
pernah surut. Dibuktikan dengan semangat para pelajar dan mahasiswa yang selalu
melakukan latihan. Pada saat bulan Januari 1946 di Kota Solo, diselenggarakan
kongres untuk menghidupkan kembali keolahragaan di Indonesia. Hasil kongres tersebut melahirkan PORI (Persatuan Olahraga Republik
Indonesia) yang akan mewadahi seluruh kegiatan
keolahragaan di Indonesia. PORI pun langsung mengambil langkah cepat untuk
membangkitkan semangat keolahragaan di Indonesia dengan menyelenggarakan PON I
pada tahun 1948 di kota Solo.
Atletik terdiri dari beberapa nomor, yaitu nomor lari, nomor jalan, nomor lompat, dan nomor lempar
-Nomor Lari
1. Jarak Pendek
2. Jarak Menengah
3. Jarak Jauh
4. Gawang
-Nomor Jalan Cepat
-Nomor Lompat
1. Jauh
2. Tinggi
- Lempar
1. Cakram
2. Lembing
3. Martil
- Tolak Peluru
sumber : wikipedia
0 Comments:
Posting Komentar