ESSAI GURU PENGERAK MUHAMMAD YUSUF RIDHANI, S.Pd TAHUN 2022

ESSAI GURU PENGERAK MUHAMMAD YUSUF RIDHANI, S.Pd TAHUN 2022

 



Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan dalam mewujudkan motivasi tersebut?

Dalam bebrapa tahun terakhir pergeseran proses kegiatan belajar sungguh sangat terasa dengan adanya pandemic covid-19 terlebih kebiasaan kegiatan belajar bahkan rencana proses belajar juga berubah, perubahan tersebut juga karena berkembangnya dunia digital yang terjadi didunia, era digital 4.0 berperan penting dalam kehidupan sehari-hari tak terkecuali dalam proses kegiatan belajar mengajar, motivasi inilah yang membuat saya untuk meningkatkan kompetensi guna menghadirkan pembelajaran yang berkualitas, inspiratif serta inovatif, dalam hal ini saya termotivasi untuk menjadi guru sebagai garda terdepan dalammencapai tujuan pendidikan.

Dalam proses pendidikan dibutuhkan  komponen penggerak untuk mendorong agar menjadi guru sebagai garda terdepan dalam penyelesaian persoalan pendidikan. Peningkatan komunikasi  antar guru sehingga merangsang untuk berkolaborasi dengan tujuan berbagi akan timbul menjadi sebuah implementasi dalam peningkatan kompetensi guru. Dengan adanya komponen mendasar untuk menggerakkan guru melalui program tersebut akan banyak ilmu-ilmu baru yang dapat diterapkan di sekolah untuk peserta didik.

Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya dan berikan contohnya!

Setiap individu mempunyai batasan dalam segala proses pendidikan yang di jalaninya , sebagai suatu impian menjadi guru penggerak tentunya daya dukung kompetensi harus terus dikembangkan susai perkembangan dunia. Dalam berbagai hal, dorongan internal serta eksternal akan menemukan titik terang yang menonjol sehingga sebagai guru pengerak kita akan mampu untuk memberikan paradigma baru dalam perkembangan pendidikan di era digital baik kepada guru lain maupun kepada siswa , pergeseran metode belajar akan memberikan dampak yang besar bagi dinamika proses pembelajaran kepada peserta didik di sekolah, terlebih ilmu pengetahuan teknologi yang sangat berkembang pesat, melaui metode baru yang sifatnya menyenangkan dengan terfokus pada peserta didik dengan tetap melaksanakan filosofi mengajar dari bapak Ki Hajar Dewantara dengan semangat mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik.

Di eranya digital 4.0 pengaruh dari pada prilaku diseluruh dunia, maka kita harus siap dalam menyiapkan peserta didik tentang pengetahun dampak dari pada global digitalisasi tersebut, dalam kondisinya bahwa peserta didik tidak terlepas dari pada pengaruh luar sekolah atau luar konteks ilmu yang diterapkan oleh guru secara langsung. Dalam kehidupan di pendidikan kita harus memberikan contoh teladan yang baik , tutur kata, tata karma, membangun komunikasi inspiratif dan inovatif  kepada siswa.

Konsep pendidikan yang digagas Ki Hajar Dewantara terkait dalam paragraph pertama yaitu

1.      Ing Ngarsa Sung Tuladha memiliki arti di depan, maksudnya yaitu seorang pendidik harus dapat memberi teladan atau contoh. Teladan sendiri menjadi kunci keberhasilan dalam kegiatan belajar, di mana ketika seorang pendidik memiliki sikap yang baik maka siswa pun akan mengikuti sikap gurunya. Sehingga saat kegiatan belajar mengajar berlangsung ,maka guru harus membimbing serta memberikan arahan kepada siswa agar tujuan pembelajaran dapat dipelajari siswa dengan baik.

2.      Ing Madya Mangun Karsa artinya di tengah-tengah atau di antara seseorang yang dapat menciptakan ide atau gagasan, maksudnya guru mempunyai peran penting untuk menciptakan ide dalam proses pembelajaran. Guru dapat memfasilitasi beragam metode serta strategi agar tujuan pembelajaran berhasil dicapai. Selain itu, kemampuan atau potensi yang dimiliki oleh siswa dapat berkembang dengan baik

3.      Tut Wuri Handayani artinya di belakang, maksudnya yaitu seorang pendidik harus berada di belakang siswa untuk memberi dorongan atau arah. Dalam hal ini, seseorang memiliki tanggung jawab dalam pekerjaannya untuk mendorong orang lain dalam mencapai tujuan secara berkelanjutan.

Dari konsep diatas serta dengan perkembangan teknologi yang berkembang kolaborasi itulah yang akan diterapkan sebagaimana guru melakukan proses belajar mengajar.

Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda melakukan hal tersebut?

Satu Individu membutuhkan jutaan individu lain, “…. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik." Al-A'raf: 56. Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa rahmat Allah senantiasa ada bagi siapapun yang tulus menyebarkan kebaikan kepada orang-orang di sekitarnya. Sebagai seorang guru apapun pedoman hidupnya tentu perubahan ke lebih baik senantiasa ada dalam benak seorang guru baik kepada sesama atau kepada peserta didik dan seluruh orang disekitar. Perubahan sikap bergaul dan berkomunikasi serta bertindak didasari pada dorongan seringkalinya perbedaan sudut pandang tentang perkembangan dan kemajuan ilmu yang terjadi. Atas dasar itulah , merupakan sebab nyata bahwa kita perlu mengembangkan  dan memajukan daya pikir melalui perubahan sikap bergaul dan berkomunikasi dengan individu lainnya.

Disisi lain dalam perubahan sikap bergaul dan berkomunikasi atau koordinasi ada hal yang selalu dilakukan kepada sesama yaitu berbagi , berbagi dalam bentuk hal apapun akan merangsang individu lain untuk bergerak lebih baik lagi. Dalam status sebagi guru perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan memberikan inisiatif saya untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk sesama guru, peserta didik dan orang disekitar. Revolusi 4.0 membuat perkembangan aplikasi sangat meningkat, sehingga menggunakan media elektronik sangat dekat dalam dunia pendidikan, aplikasi atau software dan system digital merupakan hal baru dalam beberapa tahun terakhir bagi guru dan tenaga kependidika. Hal inilah yang menjadi inovasi baru, selain memperkenalkan aplikasi pengolahan nilai saya juga senantiasa memberikan pendampingan kepada guru untuk menyusun program pembelajaran. Dengan pengenalan aplikasi dan pendampingan dampak positif terhadap efesien kerja kepada guru dan memberikan kemajuan pada diri guru maupun aspek menegemen sekolah.

Pengembangan diri yang intens dilakukan dengan sukarela memberikan harapan kepada guru pendidik untuk menjadi modal baru untuk melakukan kratifitas dan inovasi dengan pemberdayaan terkait pembelajaran berbasis teknologi.

2.Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan. Ceritakan kesulitan yang Anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain (misalnya rekan sejawat, pimpinan di sekolah, orangtua, wali murid, keluarga, komunitas, perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuka agama, instansi, maupun lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan kesediaan agar mereka berkomitmen membantu Anda mencapai tujuan bersama.

Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang Anda minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas!

Pendidikan adalah pondasi bangsa, secara umum pendidikan adalah proses pembelajaran, proses berketerampilan serta kebiasaan yang dilakukan individu dari genereasi ke generasi. Untuk mencapai proses pendidikan secara umum dibutuhkan komitmen bersama melalui proses koordinasi antar guru, peserta didik, dan sekitarnya secara intensif. Dalam proses itu nyatanya tidak mudah dalam melakukan koordinasi antar individu dengan individu lainnya agar sudut pandang sesuatu menjadi satu pemikiran dalam proses tersebut untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dibutuhkan pendekatan dan kesepahaman bersama terkait tujuan tersebut. Sebagai contoh saya sebagai Pembina sekbid keolahragaan mengkoordinasi dengan guru lain sebagai pembina sekbid lain untuk menyelaraskan kegiatan ekstra sehingga efektif kinerja menjadi efesien dalam hal penyesuaian jadwal serta aplikasi yang digunakan dalam penentuan nilai ekstra, akan tetapi hal tersebut terhambat akibatnya proses kegiatan ekstra siswa menjadi tidak terarah dan juga penilaian terkesan tidak baik.

Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam situasi tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan yang telah direncanakan?

 

Kesulitan yang terjadi adalah ketika komunikasi tidak terjadi dan keputusan diputuskan tidak berdasarkan koordinasi sehingga salah satu sikap saya harus terlebih dahulu membangun komunikasi tersebut sebelum suatu kegiatan dimulai , kerjasama akan lebih baik pada saat komunikasi berjalan lancar. Dalam hal tersebut koordinasi antar guru dengan guru atau Pembina ekstra dengan Pembina lain selalu intens dilakukan bersama dengan tenaga yang tekait lainnya minimal 1 bulan sebelum kegiatan berjalan. Upaya itulah yang akan selalu kita gerakkan agar fokus tujuan Pembina sampai dengan tujuan sekolah dapat membuahkan hasil yang baik.

Penolakan atau kegagalan yang terjadi disebabkan kurangnnya informasi dan komunikasi antar sesama, adanya penolakan berpengaruh pada kegiatan yang sedang berjalan oleh karena itu menghindari hal tersebut maka koordinasi setiap saat harus berjalan lancar, keputusan keputusan yang dilakukan berdasrkan kepentingan bersama untuk kemajuan sekolah atau tujuan pendidikan disekolah

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bekerja sama?

Bekerja sama akan lebih efektif dengan seringnya melakukan rapat kerja baik menggunakan media digital atau secara langsung, tidak ada batasan sesorang untuk selalu berkomunikasi serta koordinasi untuk mencapai komitmen bersama, maka dari itu ide gagasan dan lainnya akan muncul seiring dengan seringnya dan terbangunnya komunikasi yang lancar. Uapaya lain yang harus di bangun adalah dengan sebagai berikut :

1.    menciptakan komunikasi yang lancar

2.    menjalin hubungan yang baik

3.    membangun rasa percaya

4.    membangun rasa kepemilikan

5.    membangun musyawarah mufakat atau dorongan sosialisasi

6.    menghargai pencapaian serta apresiasi

7.    memberikan aturan yang jelas dan memperjelas tugas fungsi

8.    memberikan contoh yang baik

komitmen yang baik di pengaruhi beberapa faktor, mewujudkannya pun bukalah hal yang mudah. Oleh karena itu setiap individu harus memahami perbedaan satu sama lain tetapi juga harus tetap menentukan hasil tujuan yang ingin dicapai bersama. Setiap individu berhak untuk mengekspresikan pemikiran, opini dan solusi terhadap suatu masalah. Dengan komunikasi terbuka, jujur dan penuh rasa hormat sehingga  dapat saling memahami agar tidak terhambatnya komitmen untuk berkerjasama.

Untuk mencapai kerjasama yang efektif maka diawali dengan membangun rasa percaya antar pihak, kemudian akan muncul keberanian untuk terlibat dalam kondisi kondisi tertentu sehingga akan menimbulkan komitmen terhdap kerjasama  hasil dari keputusan yang diambil serta fokuskan kepada hasil untuk kemajuan bersama.

Bagaimana hasilnya?

Tanpa adanya kerjasama yang kompak dengan latar belakang yang beragam maka tujuan yang ingin dicapai akan sesuai harapan, minimal manajemen pendidikan dengan mengedepankan komunikasi yang baik serta memanfaatkan teknologi yang ada. Itulah mengapa koordinasi antar Pembina , antar guru, antar tenaga lainnya sangat penting diperhatikan melaui komunikasi yang intensif. dalam beberapa tahun belakangan dengan adanya berbagai macam sofware atau aplikasi sangatlah memudahkan kita untuk melakukan komunikasi untuk bekerjasama dimanapun dan kapanpun, dengan hasil daripada kegiatan pengenalan aplikasi yang dilakukan sebelumnya.

3.Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang ditemui dalam menjalankan pekerjaan. Berikan contoh pengalaman Anda dalam menghadapi situasi yang paling menantang, kompleks atau sulit saat menjalankan tugas Anda.

Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang Anda hadapi saat itu? Gambarkan secara jelas!

Menjalankan pekerjaan sebagai guru mutlak harus mempunyai kemampuan memanajemen situasi kondisi tertentu, selain memiliki pengalaman guru juga harus senantiasi menimbulkan gairah siswa dalam belajar dikelas. Pada proses belajar mengajar situasi yang tidak kita duga sering terjadi mulai dari tingkah laku, umpan balik, hingga sikap kritis dari siswa yang sebelumnya belum pernah kita temui tentu itu bukan dari suatu rencana yang kita hendaki. Manajemen yang baik memastikan siswa dalam kondisi siap belajar serta kondusif adalah suatu tantangan besar bagi guru, memberikan  motivasi serta pengertian tanpa meatahkan semangat belajar mereka adalah suatu kunci terhindar dari segala macam ancaman dampak buruk dari siswa itu sendiri maupun disekitarnya.

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara komprehensif? Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam situasi tersebut untuk membantu Anda menghadapinya?

Dari perubahan tahun ke tahun tentu banyak perbedaan secara tingkah laku di lingkungan dari tahun dulu, sekarang dan akan datang, memahami situasi itu guru selalu menganalisa kejadian baik didalam lingkungan sekolah maupun di sekita lingkungan sekolah untuk memastikan situasi dalam proses nanti akan berjalan dengan baik. Sebagai seorang guru kita puny acara yang baik dalam merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan kegiatahn pembelajaran juga melakukan evaluasi untuk mengorganisir kelas dengan berkomunikasi dengan siswa , guru pengajar serta peran orang tua.

Hal demikian diharapakan mampu untuk mendorong siswa untuk bisa siap dalam menerima pembelajaran dan juga membantu guru mengajar dengan lancar dan baik. Meskipun begitu juga banyak terdapat masalah yang di luar dari pada jangkauan guru. Hal itu antara lain adalah kurangnnya dukungan majemen baik berupa sarana dan prasarana dikelas maupun luar kelas , peran orang tua secara mendalam diluar sekolah juga mengidentfikasi permasalahnnya yang membuat terbawa ke situasi kelas.

Melaui identifikasi itulah membuat guru menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam mentukan suatu bentuk proses belajar di kelas sehingga terciptanya berupa kegembiraan berada dalam situasi belajar

Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam membuat keputusan? Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk memperkuat keputusan Anda?

Untuk memutuskan pertimbangan serta alternative untuk menghadirkan keputusan dengan menggali informasi untuk memperkuat keputusan dalam upaya menghadirkan suasana dikelas menjadi kondusif yaitu dengan meningkatkan kualitas hubungan antara guru dan siswa. Untuk itu guru harus mengalisa keadan siswa dikelas. Sebelumnya guru memahami tentang Tingkat kualitas hubungan itu adalah sebagai berikut :

1.      on-task behavior dimaksudkan bahwa siswa mau bekerja sama dengan guru dan melaksanakan instruksi atau permintaan guru.

2.      Engagement menjelaskan betapa terlibatnya seorang siswa dalam pembelajaran

3.      Off-task behavior berarti siswa tidak mau peduli atau tidak mau terlibat dalam pembelajaran

4.      disruptive dimana siswa bukan hanya pasif tetapi juga mencegah atau mengganggu guru atau siswa lain dalam melaksanakan proses belajar mengajar.

Sikap disruptive yang terjadi di kelas antara lain:

1.      Siswa bicara di kelas dalam taraf sudah mengganggu

2.      memotong presentasi tanpa dipersilakan

3.      tidak sopan

4.      melucu yang mengganggu (perilaku dibuat-buat yang mengganggu)

5.      berlaku kasar.

Bisa dikatakan bahwa tingkat disruptive adalah tingkat dimana hubungan siswa dan guru berada pada tingkat kualtias yang sangat jelek.

Off-task behavior atau perilaku pasif dan acuh bisa terjadi dalam bentuk sikap berikut:

1.      tidak memperhatikan dan tidak konsentrasi

2.      telamun

3.      menunjukkan sikap pasif dan tidak antusias (tidak tertarik)

4.      tidak mengikuti instruksi guru (tidak membuat PR).

Siswa memiliki sikap jelek meskipun tidak mengganggu yang lain secara aktif; bolos; meyontek.

Dari penjelasan diatas maka akan kita temukan alternatife dengan mempertimbangkan keputusan yang tepat untuk mengambil keputusan keputusan sehingga proses yang diharapkan menjadi terwujud.

Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?

Hasil informasi serta pengetahuan guru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya menjadi sebuah tindakan nyata untuk menghadirkan pembelajaran yang efektif dan efisien , dengan berkembangnya zaman kegiatan belajar mengajar yang kreatif dan inofatif bersama memberdayakan teknologi yang ada menjadikan sebuah keadaan dimana siswa tersebut harus menjadi pemeran utama dalam melakukan pembelajaran dan guru menjadi tempat pelindung untuk memberikan arahan untuk mencapai suatu tujuan yang di inginkan. Dengan mengedepankan konsep belajar merdeka bersama mengintregritaskan pembelajaran menarik menggunakan IPTEK.

 

Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman Anda saat mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan Anda.

Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik tersebut?

Beberapa tahun belakangan setelah saya selesai dalam kuliah saya merasa bahwa angka ataupun hitungan serta rumus dasar dan bahasa inggris itu sangat penting dalam melakukan segala macam kegiatan berhubungan dengan pendidikan di era digital sekarang, kemampuan berhitung saya sangat jauh daripada harapan itulah yang membuat saya tidak tertarik dengan angka. Faktor utama saya adalah tidak menyukai matematika dan Bahasa inggris , belakangan seiring perkembangan dunia digital yang menuntut kita untuk cepat melakukan analisa hitungan dan memahami Bahasa inggris. Dalam sebuah aplikasi diskolah yang menggunakan alogaritma matematika membuat saya harus lebih lagi untuk memperdalam angka pada microsof office dan memahami Bahasa inggris dalam prakteknya. Setelah saya belajar tentang hal tersebut saya terbantu dalam melakukan berbagai aktifitas berhubungan dengan system aplikasi, sehingga sekarang saya merasakan efek postif dari belajar ilmu angka dan Bahasa inggris. kejadian tersebut saya merasa tertinggal setelah saya masuk dalam dunia pekerjaan

Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk pengembangan diri Anda?

Cara pertama saya lakukan adalah dengan membangun sifat objektif dan tidak emosional dalam menyikapi sebuah masukan dan umpan balik sehingga segala kesalahan yang dibuat dari orang lain mampu kita atasi dengan baik dan juga keselahan yang kita perbuat dapat menjadi instropeksi diri.

Cara kedua memberikan umpan balik berdasarkan prilaku saya pribadi tentu dengan kebiasaan baik maka akan menjadi cerminan saya untuk memberikan umpan balik yang baik pula, jangan menjadikan referensi prilaku pribadi untuk menyerang karakter orang lain.’

Cara ketiga pada saat saya melakukan umpan balik kepada orang lain selalu hadirkan solusi yang baik dan pemilihan kata yang bijaksana agar tidak mencederai dan melukai sesorang, solusi yang tepat akan membuat masukan yang baik kepada yang lain dan mendapatkan umpat balik baik dari orang lain.

Cara keemapt adalah berfokus pada diri sendiri guna menghadirkan masukan dan umpan balik agar pengembangan diri menjadi lebih baik sehingga menjadi contoh dalam setiap tingkah laku.

Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda, Hal berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri Anda? Adakah cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut membuat Anda kurang nyaman namun mendukung proses pembelajaran Anda?

Dalam era revolusi 4.0 dan semakin majunya teknologi media informasi, kita dapat mengetahui bahwa dunia juga semakin berkembang siring waktu ke waktu. Oleh karenanya, kita sebagai guru untuk mewujudkan merdeka belajar dan tujuan pendidikan juga perlu meningkatkan kapasitas dan kemampuan diri kita agar bisa terus bersaing. Kita harus ikut terus mengembangkan kompetensi dan tidak mundur kebelakang dalam persaingan belajar di dunia pendidikan. Beberapa contoh yang dapat kita lakukan agar dapat bersaing dan meraih keberhasilan dalam era yang semakin maju yaitu:

1.       Semangat belajar, menuntut ilmu, dan terus memperkaya diri dengan pengetahuan.

2.       Tidak malu untuk mencoba hal-hal baru yang positif dan bermanfaat.

3.       Masalah kemampuan yang ada dan tidak takut untuk menambahkan keahlian di bidang lain.

4.       Mau mencoba keluar dari zona nyaman kita.

5.       Mau berbaur dengan orang lain dan tidak individualis.

6.       Mau terbuka dengan perkembangan teknologi dan sosial media dimana yang menjadi tempat memperoleh kabar terbaru dunia.

Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan Anda?

Setelah saya belajar, tentunya hasil yang saya rasakan sangat berdampak positif, selain saya lebih memahami dunia digital saya juga dapat berkontribusi dalam kegiatan yang sifatnya berhubungan langsng dengan lingkungan sekolah dengan tujuan efektifitas dan efisien kinerja. Saya sudah bisa mengelola aplikasi dan membuat aplikasi penilaian sendiri yang sederhana dan mudah dipahami sehingga teman guru saya yang cenderung tidak terlalu mahir dengan digital dapat mengeti secara baik. Juga akhirnya saya mempunyai blog pribadi saya yang didalamnya menjadikan konten pembelajaran dengan konsep memudahkan saya dalam menyampaikan materi melaui IPTEK kepada siswa dan lainnya.

Hasil tersebut dapat langsung dirasakan seiring dengan perkembangan zaman, hasil saya juga dapat digunakan oleh guru lain tidak hanya di lingkungan tempat pekerjaan saya tetapi juga dapat dirasakan oleh sekolah sekolah lainnya. masih ada waktu untuk mengembangkan aplikasi melalui hasil dari umpan balik guru lain, saya juga memberikan informasi hasil belajar secara online kepada orang tua murid secara berkala yang dapat di akses melalui internet.

 

Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain (contohnya dengan guru, rekan sejawat lainnya, komunitas, tokoh masyarakat, maupun lainnya), misalnya dalam kegiatan perlombaan, riset ilmiah, mempersiapkan orang lain pada tugas dan tanggung jawab baru, atau lainnya.

Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda melakukan pengembangan tersebut?

pada tiap tahunnya pemerintah melalui kementrian pendidikan melakukan kegiatan lomba yang diikuti oleh siswa siswi seluruh indonesia berupa kiagatan langsung atau menggunakan virtual , lomba tersebut adalah O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional) yang kemudian pada tahun 2019 diganti menjadi KOSN (Kompetisi Olahraga Siswa Nasional) dalam beberapa tahun terakhir di sekolah saya SMA Negeri 1 Martapura selalu mendapat wakil di tingkat kabupaten bahkan tingkat provinsi bahkan terakhir ditingkat nasional. Membina siswa siswi adalah suatu motivasi lebih kepada saya karena bidang saya juga berkarir di dunia olahraga, pengalaman demi pengalaman say dulu dapat di transfer ilmu kepada siswa siswi yang mengikuti kegiatan tersebut

Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan.

pengembangan siswa terus dilakukan melaui evaluasi evaluasi tiap keikutsertaan dalam kegiatan KOSN (Kompetisi Olahraga Siswa Nasional) tersebut,  fokus utama kita selalu kepada cabang olahraga yang diikuti mengalami kegagalan dalam keikutsertaannya , fokus kedua kepada cabang olahraga yang mengalami peningkatan prestasi pada tiap tahunnya. dari beberapa caabang olahraga KOSN (Kompetisi Olahraga Siswa Nasional) yang menjadi target kita tiap tahunnya untuk menjadi wakil kabupaten adalah atletik, karate, silat, karena tiap tahunnya adalah penyumbang terbanyak nomor yang dipertandingkan, disisi lain bulutangkis menjadi fokus utama untuk bisa bersaing ditingkat provinsi dengan kata lain bulutangkis juga punya sumbangsih baik dalam kegiatan ditingkat provinsi.

Dalam kegiatannya tentu kita selalu mencari solusi untuk mencapai hasil terbaik, tentu ada kesepakatan kesepakatan yang kita buat dari atlit, pelatih, orang tua bersama dengan pihak sekolah sehingga jika kondisi komunikasi serta koordinasi ini berjalan lancar dan baik  maka hasil pengembangan akan tercapai, pengembangan-pengembangan tersebut diantaranya berorientasi kepada :

1. Atlit (siswa bersangkutan)

2. Guru Pengajar sekolah

3. kepala sekolah

Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda temui dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mempertahankan motivasi orang tersebut?

ukungan yang saya berikan berupa nilai ekstra yang lebih dari pada siswa biasa , karena siswa yang dapat mewakili sekolah dalam kegiatan yang diprogramkan sekolah bahkan program dari dinas pendidikan sampai dengan kementrian pendidikan itu adalah nilai plus yang di miliki siswa tersebut. hambatan juga sering terjadi yaitu siswa akan bermasalah kepada nilai dan kehadiran jika seorang siswa tersebut mewakili sekolah maka terkandang izin untuk tidak mengikuti pembelajaran seperti biasa akan terganggu oleh karena itu saya sebagai guru pembina dalam kegiatan-kegiatan olahraga akan terus memantau perkembangan hasil belajar sehingga siswa yang tidak hadir karena dispensasi kegiatan dapat tetap melaksanakan kewajibannya untuk menuntaskan nilai mata pelajaran yang tertinggal.

motivasi siswa untuk mewakili sekolah dapat kita apresiasi tinggi, tidak lupa juga saya sebagai guru memberikan upaya-upaya agar motivasi wajib belajar dengan nilai baik tetap terjaga , sehingga motivasi untuk terus menggali potensi akademik maupun non akademik tetap berjalan seimbang, selain meminta motivasi dari guru lain kita juga meminta kepada teman siswa siswi tersebut untuk terus memberikan dorongan serta kerjasamanya dalam segala proses belajar dikelas. kesempatan belajar bersama teman juga sebagai uapaya kita untuk mengatasi ketertinggalan belajar kepada wakil-wakil sekolah dalam kegiatan yang diikutinya, peran orang tua sangat penting sebagai motor penggerak anak untuk terus beraktifitas meningkatkan akademiknya di dalam ruang lingkup rumah. upaya lain adalah memberikan motivasi melalui kisah-kisah inspiratif kepada siswa dangan itu akan menjadi motivasi lebih kepada yang bersangkutan untuk terus mengembangkan potensi mereka.

Bagaimana hasilnya?

hasil dari kegiatan selama saya membina dalam kegiatan KOSN (Kompetisi Olahraga Siswa Nasional) kita selalu mengalami peningkatan perwakilan atlit ke tingkat nasional, hasil tersebut menjadi motivasi kepada siswa lain untuk terus mengembangkan potensi mereka sehingga menjadi salah satu batu loncatan untuk menjadi atlit profesional dikemudian hari, hasil lain juga kita rasakan yaitu bagaimana anak tersbut memiliki rasa disiplin tinggi , jujur, sportif, dan lainnya karena terbiasa dengan kegiatan yang didukung serta diawasi oleh guru, sekolah, masyarakat bahkan pemerintah kabupaten, provinsi serta pemerintah nasional, karena melaui kegiatan olahraga ini banyak siswa yang memiliki akses mudah masuk ke perguruan tinggi, instansi pemerintahan seperti POLRI, TNI  dan lainnya yang mengutamakan juga kemampuan non akademiknya.



0 Comments: