A. Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan(JPOK)
a) Definisi PJOK
PJOK/Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk
mengembngkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerka,keterampilan berpikir
keritis, keterampilan social, penalaran, stabilitas emosioml, tidakan
moral,aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan hidup bersih melalui
aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara
sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional(PERMENDIKNASNO
22-2006 DAN PERMENDIKBUD NO 58 DAN 59 TAHUN 2014).
b) Pengertian
PJOK
Menurut Singer Arma dan
Agus, 1994: 4 secara umum mata pelajaran pendidikan jasmani dapat diartikan
sebagai pendidikan melalui jasmani berbentuk suatu program aktivitas jasmani
yang medianya gerak tubuh yang dirancang untuk menghasilkan beragam pengalaman
dengan tujuan antara lain belajar, sosial, intelektual, keindahan, dan
intelektual. Aip dan Muhadi 1991: 18 menjelaskan bahwa pendidikan jasmani
adalah suatu proses melalui aktivitas jasmani, yang dirancang dan disusun
secara sistematik, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan
kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak, serta
nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat kita ketahui
bahwa pendidikan jasmani ialah suatu proses pendidikan yang di dalamnya termuat
aktivitas jasmani untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
secara optimal.
Mata pelajaran PJOK
terbagi menjadi 3 domain yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif. Domain
psikomotorik ialah domain berkaitan dengan gerak tubuh/keterampilan. Domain
kognitif berkaitan dengan kemampuan dan pengetahuan akademik/penetahuan.
Sedangkan domain afektif berkaitan dengan sikap, yaitu emosi, feeling, cita rasa,
kemauan, sistem nilai dan keyakinan Berliana dan Alen, 2009: 4. Ketiga domain
tersebut haruslah diseimbangkan agar terciptanya tujuan PJOK yang ideal.
Kelompok
mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta
membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, danhidup sehat. Budaya hidup
sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat
individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan
dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah,
muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
c) Landasan Filosofis Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan
Falsafah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah anggapan, gagasan, dan sikap batin yang paling dasar yang dimiliki oleh orang atau masyarakat; pandangan hidup; selanjutnya berfalsafah memiliki makna:
1. memikirkan dalam-dalam/berpikir secara mendalam (tentang sesuatu)
2. mengungkapkan pemikiran-pemikiran yang dalam yang dijadikan sebagai pandangan hidup Sedangkan dasar untuk filosofi adalah filsafat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bermakna: 1) pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya; 2) teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan
3. ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistemology falsafah.
4. Berfalsafah secara mudah dapat dimaksudkan sebagai memikirkan sesuatu dengan mendalam. Dimana berfalsafah merupakan bagian penting dari falsafah.
B.
Pendidikan
Jasmani
Pendidikan
jasmani merupakan bagian dari pendidikan pada umumnya yang mempengaruhi potensi
peserta didik dalam hal kognitif, afektif, dan psikomotor melalui aktivitas
jasmani. Melalui aktivitas jasmani anak akan memperoleh berbagai macam
pengalaman yang berharga untuk kehidupan seperti kecerdasan, emosi, perhatian,
kerjasama, keterampilan, dsb. Aktivitas jasmani untuk pendidikan jasmani ini
dapat melalui olahraga atau non olahraga. Pengertian pendidikan jasmani telah
banyak diterangkan oleh para ahli pendidikan jasmani diantaranya adalah :
Williams menyatakan bahwa pendidikan jasmani adalah semua aktivitas manusia
yang dipilih jenisnya dan dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
a. UNESCO memberikan pengertian pendidikan
jasmani adalah suatu proses pendidikan manusia sebagai individu atau anggota
masyarakat dilakukan secara sadar dan sistematis melalui berbagai kegiatan
jasmani untuk memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani,
pertumbuhan, kecerdasan dan pembangunan watak.
b. SK Mendikbud nomor 413/U/1987 menyebutkan
bahwa pendidikan jasmani adalah bagian yang integral dari pendidikan melalui
aktivitas jasmani yang bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik,
neuromuscular, intelektual, dan emosional.
c. Depdiknas (2003) mensepakati bahwa pendidikan
jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan,
yang memfokuskan pengembangan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak,
keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial,
penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani. Dengan demikian
pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas
jasmani dan direncanakan secara sistematik bertujuan untuk meningkatkan
individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, sosial dan
emosional.
d. Menurut
Singer Arma dan Agus, 1994: 4 secara umum mata pelajaran pendidikan jasmani
dapat diartikan sebagai pendidikan melalui jasmani berbentuk suatu program
aktivitas jasmani yang medianya gerak tubuh yang dirancang untuk menghasilkan
beragam pengalaman dengan tujuan antara lain belajar, sosial, intelektual,
keindahan, dan intelektual. Aip dan Muhadi 1991: 18 menjelaskan bahwa
pendidikan jasmani adalah suatu proses melalui aktivitas jasmani, yang
dirancang dan disusun secara sistematik, untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan dan
pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Berdasarkan beberapa pengertian di
atas dapat kita ketahui bahwa pendidikan jasmani ialah suatu proses pendidikan
yang di dalamnya termuat aktivitas jasmani untuk mencapai pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik secara optimal.
Secara
sederhana, pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk:
1.
Mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani,
perkembangan estetika, dan perkembangan sosial.
· Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial.
·
Mengembangkan
kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang
akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani.
·
Memperoleh dan
mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas
sehari-hari secara efisien dan terkendali.
·
Mengembangkan
nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara
kelompok maupun perorangan.
·
Berpartisipasi
dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang
memungkinkan peserta didik berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang.
·
Menumbuhkan
kemampuan berfikir kritis melalui pelaksanaan tugas-tugas ajar Pendidikan
Jasmani.
·
Mengembangkan
kemampuan gerak dan keterampilan berbagai macam permainan dan olahraga.
·
Mengembangkan
keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan
kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani
·
Mengetahui dan
memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi untuk mencapai kesehatan,
kebugaran, dan pola hidup sehat. Diringkaskan dalam terminologi yang populer,
maka tujuan pembelajaran pendidikan jasmani itu harus mencakup tujuan dalam
domain psikomotorik, domain kognitif, dan tak kalah pentingnya dalam domain afektif.
C.
Pendidikan
Olahraga
Ada
kesalah pahaman bahwa pendidikan jasmani sama dengan pendidikan olahraga.
Keduanya berbeda, pendidikan jasmani lebih menekankan pada pengembangan
keterampilan motorik dasar dan memperkaya perbendaharaan gerak. Pendidikan
olahraga menekankan pada pembinaan keterampilan berolahraga dan menghayati
nilai-nilai yang diperoleh dari kegiatan berlatih dan bertanding (Jewet, 1994;
Jewet et al., 1995). Semua anak dibekali pengalaman nyata untuk berperan dalam
pembinaan olahraga, seperti wasit, atlet, atau pelatih. Pendidikan olahraga
adalah pendidikan yang membina anak agar menguasai cabang-cabang olahraga
tertentu. Kepada peserta didik diperkenalkan berbagai cabang olahraga agar
mereka menguasai keterampilan berolahraga. Yang ditekankan di sini adalah hasil
dari pembelajaran itu, sehingga metode pengajaran serta bagaimana anak
menjalani pembelajarannya didikte oleh tujuan yang ingin dicapai. Ciri-ciri
pelatihan olahraga menyusup ke dalam proses pembelajaran. Kemudian
pengertian pendidikan olahraga menurut Ratal Wirjasantosa 1984: 21 ialah suatu
rentetan kegaiatan-kegiatan atau gerakan-gerakan manusia, berdasarkan
tujuan-tujuan pendidikan dan kesehatan dengan mempergunakan aktivitas dan
gerakan jasmaniah untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan jasmaniah, rohaniah,
mental, intelek, keindahan 23 dan sosial seseorang. Hal yang hampir sama
diungkapkan oleh Husdarta 2009: 21 yang menjelaskan bahwa pendidikan olahraga
adalah pendidikan yang membina anak agar menguasai cabang-cabang olahraga tertentu
sehingga memiliki keterampilan berolahraga. Berdasarkan pendapat mengenai
pendidikan olahraga tersebut dapat kita ketahui bahwa pendidikan olahraga ialah
suatu proses pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta
didik dalam melakukan aktivitas jasmani atau bidang olahraga tertentu untuk
mencapai sebuah prestasi.
D. Pendidikan Kesehatan
pengertian pendidikan
kesehatan menurut Victor G. Simanjutak 2008: 7-1 ialah suatu upaya yang
diberikan berupa bimbingan atau tuntunan kepada seseorang atau anak didik
tentang kesehatan yang meliputi seluruh aspek pribadi fisik, mental, dan sosial
termasuk emosional agar dapat tumbuh dan berkembang secara harmonis. Hal senada
diungkapkan oleh Ida Bagus Tjitarsa 1992: 26 yang menjelaskan pendidikan
kesehatan sebagai bagian dari seluruh upaya kesehatan, yang menitikberatkan
pada upaya untuk meningkatkan perilaku sehat. Sehingga dapat kita simpulkan
bahwa pendidikan kesehatan ialah suatu proses pendidikan yang berupa bimbingan
tentang kesehatan agar peserta didik dapat mencapai kesehatannya secara
optimal. Berdasarkan beberapa pemikiran tentang pendidikan jasmani, pendidikan
olahraga dan pendidikan kesehatan tersebut maka kita dapat memperoleh benang
merah bahwa pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan ialah salah satu proses
pembelajaran yang telah dirancang dan 24 disusun secara sistematik melalui
kegiatan olah tubuh atau jasmaniah dan pembinaan hidup sehat dengan tujuan agar
siswa dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, memiliki prestasi, dan
mencapai kesehatan yang optimal.
Tujuan
Pendidikan Kesehatan Menurut WHO (1954) yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003),
tujuan pendidikan kesehatan adalah untuk meningkatkan status kesehatan dan
mencegah timbulnya penyakit, mempertahankan derajat kesehatan yang sudah ada,
memaksimalkan fungsi dan peran pasien selama sakit, serta membantu pasien dan
keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan. Dari pandangan tersebut bisa
disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan bertujuan:
1. Meningkatkan pengetahuan anak didik tentang
ilmu kesehatan, termasuk cara hidup sehat dan teratur
2. Menanamkan dan membina nilai dan sikap mental
yang positif terhadap prinsip hidup sehat
3. Menanamkan dan membina kebiasaan hidup sehat
sehari-hari yang sesuai dengan syarat kesehatan 4) Meningkatkan keterampilan
anak didik dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan,
pertolongan dan perawatan kesehatan
OLEH : M YANI, NIM1910122210046, REGULER
A3 2019 PJOK ULM
1 Comments:
Semoga bermanfaat!
Posting Komentar