PENGERTIAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN

PENGERTIAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN

 

OLEH : M.YANI, NIM.191012221004,REGULER A3 2019

A.     Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan(JPOK) 

a)      Definisi PJOK

PJOK/Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembngkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerka,keterampilan berpikir keritis, keterampilan social, penalaran, stabilitas emosioml, tidakan moral,aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan hidup bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional(PERMENDIKNASNO 22-2006 DAN PERMENDIKBUD NO 58 DAN 59 TAHUN 2014).

b)      Pengertian PJOK

Menurut Singer Arma dan Agus, 1994: 4 secara umum mata pelajaran pendidikan jasmani dapat diartikan sebagai pendidikan melalui jasmani berbentuk suatu program aktivitas jasmani yang medianya gerak tubuh yang dirancang untuk menghasilkan beragam pengalaman dengan tujuan antara lain belajar, sosial, intelektual, keindahan, dan intelektual. Aip dan Muhadi 1991: 18 menjelaskan bahwa pendidikan jasmani adalah suatu proses melalui aktivitas jasmani, yang dirancang dan disusun secara sistematik, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat kita ketahui bahwa pendidikan jasmani ialah suatu proses pendidikan yang di dalamnya termuat aktivitas jasmani untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan peserta didik secara optimal.

Mata pelajaran PJOK terbagi menjadi 3 domain yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif. Domain psikomotorik ialah domain berkaitan dengan gerak tubuh/keterampilan. Domain kognitif berkaitan dengan kemampuan dan pengetahuan akademik/penetahuan. Sedangkan domain afektif berkaitan dengan sikap, yaitu emosi, feeling, cita rasa, kemauan, sistem nilai dan keyakinan Berliana dan Alen, 2009: 4. Ketiga domain tersebut haruslah diseimbangkan agar terciptanya tujuan PJOK yang ideal.

Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, danhidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

c)      Landasan Filosofis Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Falsafah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah anggapan, gagasan, dan sikap batin yang paling dasar yang dimiliki oleh orang atau masyarakat; pandangan hidup; selanjutnya berfalsafah memiliki makna:

1. memikirkan dalam-dalam/berpikir secara mendalam (tentang sesuatu)

2. mengungkapkan pemikiran-pemikiran yang dalam yang dijadikan sebagai pandangan hidup Sedangkan dasar untuk filosofi adalah filsafat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bermakna: 1) pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya; 2) teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan

3. ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistemology falsafah.

4. Berfalsafah secara mudah dapat dimaksudkan sebagai memikirkan sesuatu dengan mendalam. Dimana berfalsafah merupakan bagian penting dari falsafah.

B.        Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan pada umumnya yang mempengaruhi potensi peserta didik dalam hal kognitif, afektif, dan psikomotor melalui aktivitas jasmani. Melalui aktivitas jasmani anak akan memperoleh berbagai macam pengalaman yang berharga untuk kehidupan seperti kecerdasan, emosi, perhatian, kerjasama, keterampilan, dsb. Aktivitas jasmani untuk pendidikan jasmani ini dapat melalui olahraga atau non olahraga. Pengertian pendidikan jasmani telah banyak diterangkan oleh para ahli pendidikan jasmani diantaranya adalah : Williams menyatakan bahwa pendidikan jasmani adalah semua aktivitas manusia yang dipilih jenisnya dan dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

a.   UNESCO memberikan pengertian pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan manusia sebagai individu atau anggota masyarakat dilakukan secara sadar dan sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan dan pembangunan watak.

b.    SK Mendikbud nomor 413/U/1987 menyebutkan bahwa pendidikan jasmani adalah bagian yang integral dari pendidikan melalui aktivitas jasmani yang bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, neuromuscular, intelektual, dan emosional.

c.   Depdiknas (2003) mensepakati bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, yang memfokuskan pengembangan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani. Dengan demikian pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani dan direncanakan secara sistematik bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, sosial dan emosional.

d.      Menurut Singer Arma dan Agus, 1994: 4 secara umum mata pelajaran pendidikan jasmani dapat diartikan sebagai pendidikan melalui jasmani berbentuk suatu program aktivitas jasmani yang medianya gerak tubuh yang dirancang untuk menghasilkan beragam pengalaman dengan tujuan antara lain belajar, sosial, intelektual, keindahan, dan intelektual. Aip dan Muhadi 1991: 18 menjelaskan bahwa pendidikan jasmani adalah suatu proses melalui aktivitas jasmani, yang dirancang dan disusun secara sistematik, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat kita ketahui bahwa pendidikan jasmani ialah suatu proses pendidikan yang di dalamnya termuat aktivitas jasmani untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan peserta didik secara optimal.

Secara sederhana, pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk:

1.      Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial.

   ·         Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial.

·         Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani.

·         Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali.

·         Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan.

·         Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan peserta didik berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang.

·         Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui pelaksanaan tugas-tugas ajar Pendidikan Jasmani.

·         Mengembangkan kemampuan gerak dan keterampilan berbagai macam permainan dan olahraga.

·         Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani

·         Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi untuk mencapai kesehatan, kebugaran, dan pola hidup sehat. Diringkaskan dalam terminologi yang populer, maka tujuan pembelajaran pendidikan jasmani itu harus mencakup tujuan dalam domain psikomotorik, domain kognitif, dan tak kalah pentingnya dalam domain afektif.

C.        Pendidikan Olahraga

Ada kesalah pahaman bahwa pendidikan jasmani sama dengan pendidikan olahraga. Keduanya berbeda, pendidikan jasmani lebih menekankan pada pengembangan keterampilan motorik dasar dan memperkaya perbendaharaan gerak. Pendidikan olahraga menekankan pada pembinaan keterampilan berolahraga dan menghayati nilai-nilai yang diperoleh dari kegiatan berlatih dan bertanding (Jewet, 1994; Jewet et al., 1995). Semua anak dibekali pengalaman nyata untuk berperan dalam pembinaan olahraga, seperti wasit, atlet, atau pelatih. Pendidikan olahraga adalah pendidikan yang membina anak agar menguasai cabang-cabang olahraga tertentu. Kepada peserta didik diperkenalkan berbagai cabang olahraga agar mereka menguasai keterampilan berolahraga. Yang ditekankan di sini adalah hasil dari pembelajaran itu, sehingga metode pengajaran serta bagaimana anak menjalani pembelajarannya didikte oleh tujuan yang ingin dicapai. Ciri-ciri pelatihan olahraga menyusup ke dalam proses pembelajaran. Kemudian pengertian pendidikan olahraga menurut Ratal Wirjasantosa 1984: 21 ialah suatu rentetan kegaiatan-kegiatan atau gerakan-gerakan manusia, berdasarkan tujuan-tujuan pendidikan dan kesehatan dengan mempergunakan aktivitas dan gerakan jasmaniah untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan jasmaniah, rohaniah, mental, intelek, keindahan 23 dan sosial seseorang. Hal yang hampir sama diungkapkan oleh Husdarta 2009: 21 yang menjelaskan bahwa pendidikan olahraga adalah pendidikan yang membina anak agar menguasai cabang-cabang olahraga tertentu sehingga memiliki keterampilan berolahraga. Berdasarkan pendapat mengenai pendidikan olahraga tersebut dapat kita ketahui bahwa pendidikan olahraga ialah suatu proses pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam melakukan aktivitas jasmani atau bidang olahraga tertentu untuk mencapai sebuah prestasi.

D. Pendidikan Kesehatan

pengertian pendidikan kesehatan menurut Victor G. Simanjutak 2008: 7-1 ialah suatu upaya yang diberikan berupa bimbingan atau tuntunan kepada seseorang atau anak didik tentang kesehatan yang meliputi seluruh aspek pribadi fisik, mental, dan sosial termasuk emosional agar dapat tumbuh dan berkembang secara harmonis. Hal senada diungkapkan oleh Ida Bagus Tjitarsa 1992: 26 yang menjelaskan pendidikan kesehatan sebagai bagian dari seluruh upaya kesehatan, yang menitikberatkan pada upaya untuk meningkatkan perilaku sehat. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa pendidikan kesehatan ialah suatu proses pendidikan yang berupa bimbingan tentang kesehatan agar peserta didik dapat mencapai kesehatannya secara optimal. Berdasarkan beberapa pemikiran tentang pendidikan jasmani, pendidikan olahraga dan pendidikan kesehatan tersebut maka kita dapat memperoleh benang merah bahwa pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan ialah salah satu proses pembelajaran yang telah dirancang dan 24 disusun secara sistematik melalui kegiatan olah tubuh atau jasmaniah dan pembinaan hidup sehat dengan tujuan agar siswa dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, memiliki prestasi, dan mencapai kesehatan yang optimal.

Tujuan Pendidikan Kesehatan Menurut WHO (1954) yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), tujuan pendidikan kesehatan adalah untuk meningkatkan status kesehatan dan mencegah timbulnya penyakit, mempertahankan derajat kesehatan yang sudah ada, memaksimalkan fungsi dan peran pasien selama sakit, serta membantu pasien dan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan. Dari pandangan tersebut bisa disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan bertujuan:

1.      Meningkatkan pengetahuan anak didik tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup sehat dan teratur

2.      Menanamkan dan membina nilai dan sikap mental yang positif terhadap prinsip hidup sehat

3.      Menanamkan dan membina kebiasaan hidup sehat sehari-hari yang sesuai dengan syarat kesehatan 4) Meningkatkan keterampilan anak didik dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan

 

OLEH : M YANI, NIM1910122210046, REGULER A3 2019 PJOK ULM

1 Comments:

Unknown mengatakan...

Semoga bermanfaat!